So this very early morning, I haven't gotten asleep because I had a precious talk with my best friend in high school. We're both busy and we live in different zone of time, so when we found a time, it will be super precious :D
However, during our chat in YM I found this article (attached). It's based on the interview with our third president, Mr. BJ Habibie. He said that to be great, a country should be independent and free. Then those two should be filled by the synergy of three element which are culture, religion, and science.
AND!!!! YOU KNOW WHAT!!!! YOU KNOW WHAT!!
THOSE THREE ARE MY NAME!!!!
YEAY!!!! yeay yea yea yea
I KNOW!!! I KNOW THAT THERE IS SOMETHING IMPORTANT WITH MY PRESENCE IN THIS WORLD! muhahahahhaa!
so here it is:
WIDY is coming from "widya" (Sanskrit) means Science
DIN is coming from "dien" (Arabic) means Religion
ART is coming from "art" (English) means Art synonym of Culture (I know it's kinda different but yeaa...)
I because I'm a girl, so my parents put i instead of "a" or "o"
My parents said to me that to be success in life, a person need to be balance in science, religion, and culture. Yeah, that's the meaning of my name :D
hihihihihi...
yeah,, it's kinda random writing :D
I'm happy though..
I found that my parents' theory get justified by our former President :D
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Habibie: Agar Unggul, Harus Bebas dan Merdeka
VIVAnews - Bagi bekas Presiden BJ Habibie, kebebasan dan kemerdekaan merupakan dua hal berbeda. Untuk menjadi negara yang unggul, kedua aspek itu harus ada.
"Untuk menjadi unggul, harus merdeka dan bebas," kata Habibie dalam pidato di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sabtu 5 Februari 2011. "Banyak negara yang merdeka tapi rakyatnya tidak bebas, dan banyak negara bebas tapi rakyatnya tidak merdeka."
Dua syarat itu, kata Habibie, harus diisi dengan sinergi tiga elemen yakni budaya, agama dan ilmu pengetahuan. "Selain itu ada proses pembudayaan, yaitu proses antara budaya dan agama. Jadi harus ada pendidikan untuk melengkapi dua sinergi tersebut," kata ahli di bidang aeronautika itu.
"Jadi (istilah) Departemen Pendidikan (sekarang Kementerian Pendidikan Nasional) tesebut tidak cocok. Seharusnya Departemen Pendidikan dan Pembudayaan," ujar Habibie yang kemudian disambut tepuk tangan hadirin di Gedung Sportorium UMY itu.
"Manusia di bumi manapun, baik itu di Amerika, Rusia, Jerman, Inggris, China, semuanya membutuhkan dua sinergi yaitu Pendidikan dan Pembudayaan untuk menjadi unggul," kata Habibie.
"Kalau orang hanya unggul dalam kebudayaan saja tapi tidak diseimbangkan dengan ilmu pengetahuan, itu akan ketinggalan dalam Iptek, jadi tidak bisa bikin air minum yang bersih misalnya," ujarnya. "Kalau orang menguasai Iptek tapi tidak menguasai pembudayaan itu berbahaya. Bisa menghalalkan segala cara."
Dan teknologi utama yang harus dikuasai, kata Habibie, adalah teknologi dirgantara dan teknologi kapal laut. Pesan yang sama, kata Habibie, pernah disampaikan Presiden Soekarno pada tahun 1949.
"Lima belas tahun yang lalu, tahun 1995, pesawat N250 terbang dibuat Indonesia. Di Dirgantara Indonesia ada 16 ribu karyawan. Dari 16 ribu orang yang bekerja di Dirgantara, anak Negeri itu sekarang di mana mereka? Mereka dipakai di Brazil, Eropa dan negara lain. Mereka tidak diberi tempat di negerinya sendiri," kata Habibie. "Mereka adalah anak-anak saya."
Laporan Erick Tanjung | Yogyakarta
:) so glad that we had a meaningful chat! although today we did not talk about serious things, haha.. we talked as girls! :)
ReplyDeletemiss you so...!!
and.. please be strong! :)
hugs n kisses,
ria